Wednesday, December 06, 2006

dia...

Dia kadang menyenangkan, tapi tak jarang ia menyakitkan. Seperti sebilah scalpel yang baru dibuka dari bungkusnya dan menyayat kulit mengalirkan darah segar. Atau seperti analgesik meredakan sakit yang sangat. Dan tidak jarang merubah dirinya menjadi seperti candu.
Seperti candu, ia meracuni setiap milimeter kubik darah manusia. Menimbulkan addiksi yang tidak mampu ditolak setiap manusia untuk ikut merasakannya. Dia indah, dia melenakan dan dia menghanyutkan.

Dan saya menikmatinya, menikmati setiap sayatannya. Meresapi setiap keinginan untuk mengulanginya dan merasainya lagi. Setiap luka itu menganga kembali, rasanya bekas jahitannya tidak menghalangi saya untuk menyayat lagi di tempat yang sama, dan begitu seterusnya. Bahkan ratusan sayatannya makin membuat saya untuk memintanya lagi.

Dia... dengan sayatannya... dan dengan candunya... mampu mengembarakan hidup setiap manusia ...

Dia... cinta...


duwh.. sepertinya saya jatuh cinta lagi...

Sunday, December 03, 2006

hadapi masa depan kita

Seperti apa masa depan itu? Layaknya sebuah misteri yang setiap orang ingin memecahkannya kan? Tapi, dasarnya manusia yang serba egois, kalau sudah tau masa depannya bakal tidak menyenangkan, maka ia akan berlomba-lomba untuk me-restart lagi atau bahkan tidak mengakui dan lari dari kenyataan. Bener ga?
Yah itu lah masa depan, semuanya serba misteri, yang susah di tebak. Kadang menyenangkan, tapi ga sedikit yang menyakitkan. Namun, apapun itu takdir-Nya berkuasa di atas segalanya. Maka mari kita hadapi masa depan kita. Beranikah?