Thursday, March 09, 2006

tentang wanita

Blitar, 3 Maret 2006, 22.00 wib


Cukup lama saya tidak berkomentar tentang wanita, mahluk aneh yang dianugerahi berbagai keindahan. Saya tahu, seperti juga wanita memandang pria sebagai mahluk yang egois, ingin menang sendiri, dan segenap predikat yang terlintas di pikiran mereka, tentunya sebagai pria saya juga ingin bisa menilai mereka. Aneh bukan? Dua mahluk ciptaan-Nya hanya berbeda jenis kemudian saling menganggap lawan jenisnya lebih ini, lebih itu, kurang ini, kurang itu.


Sebagai seorang pria, untuk yang satu ini saya tidak perlu membuktikan pada anda semua kan?, tentu saya kerap bahkan mungkin menjadi salah satu kelengkapan hidup untuk berkomentar tentang wanita. Apalagi di sekeliling saya banyak beredar mahluk-mahluk indah, meski ada beberapa yang kurang indah (harap tidak tersenyum sinis dengan kata-kata saya ini he.. he.. he ).


Secara fisik? Meski saya yakin tidak semua pria memiliki persepsi yang sama tentang menilai wanita, namun mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki pasti memiliki nilai lebih. Mungkin rambutnya yang lurus? Atau bahkan rambut keritingnya cukup membuat pria tertarik bahkan membuat ia tampak lebih dibanding bila ia berambut lurus. Mungkin leher jenjangnya? Payudaranya? Hingga bentuk betisnya. Pada banyak serat-serat jawa kuno bahkan keindahan fisik mereka diibaratkan dengan mahluk lain yang juga indah tentunya dengan perbandingan yang proporsional dan terkesan hiperbolis, namun itulah keindahan bisa menjadi sebuah hiperbolisme.


Bagaimana kalau saya ajak melihat di luar fisik mereka? Apakah ada yang benar-benar bisa menebak isi hati mereka? Mungkinkah ada yang benar-benar bia mengikuti jalan pikiran mereka? Hingga dengan pemahaman itu bisa benar-benar memberi apa yang mereka mau?


Mari kita lihat sebuah analogi yang saya kutip dari sebuah film, pasti banyak orang yang tau tentang film TITANIC yang menjadi legenda, ketika pada akhir cerita pemeran Rose berkata bahwa “hati wanita itu seluas dan sedalam samudera”. Entah siapa yang akan bisa melihat keseluruhan isi samudera? Mungkin seperti itu pula kenyataan wanita bisa menyimpan rapat keinginan bahkan rahasia pribadinya yang paling dalam. Bukan rahasia orang lain lho, kalau soal rahasia orang lain saya no comment deh. Seperti juga belum ada orang yang benar-benar bisa menentukan titik terdalam samudera dan dimana letaknya, seperti itu pula hati wanita entah bagaimana bisa dilihat dasar hatinya serta apa saja yang ada di dalam hatinya. Fyuh..sebuah pekerjaan rumah yang sangat besar untuk mengetahuinya, akhirnya kami para pria hanya mampu menebak dan mencoba memberi perhatian berdasarkan tebakan itu. Hasilnya? Tidak sedikit wanita yang kemudian menjadi tersanjung karena memperoleh perhatian yang lebih dari pasangannya. Namun disamping itu ada pula wanita yang merasa memperoleh perhatian yang jauh sekali melampaui hal yang biasa sehingga dari mulut mereka keluar kata-kata yang sederhana namun cukup mengena: GOMBAL!


Dari sebuah buku yang saya baca saya menemukan kata-kata menarik “Jangan biarkan wanita merasa dicintai karena kecantikannya. Sebaliknya biarkanlah ia merasa cantik karena dicintai”. Seratus persen saya percaya bahwa kata-kata ini bermanfaat besar dalam proses mencintai wanita. Saya pernah mencintai wanita yang tidak cantik, menurut teman saya-bukan menurut saya, tetapi dia indah. Indah sehingga membuat saya tidak bosan memandangnya bahkan pada saat terburuk sekalipun. Dan sekarang saya baru sadar bahwa ternyata waktu itu saya pernah berhasil membuat dia yakin akan perasaan saya sehingga ia menjadi merasa cantik dan itu berefek secara psikologis terhadap kami. Sayang perjuangan saya gagal dan semuanya berakhir. Stop, saya tidak ingin curhat, jadi cukup sampai di sini cerita tentang dia he… he… he, meski jujur saya ingin mengulangi kembali pengalaman itu entah dengan dia atau wanita lain (who knows?).


Sampai detik ini bahkan saya belum berhasil untuk mengerti tentang wanita, jadi komentar saya tentang wanita ini hanya satu hingga kini “ANEH”.


Nah buat anda para pecinta wanita, mohon jangan berkecil hati, justru dengan semua keanehan itulah kita mencintai dan mengagungkan mahluk yang berjenis wanita itu. Setuju?