Monday, December 12, 2005

merasakan bahagia

Akhir-akhir ini banyak orang kurang (atau bahkan tidak?) bahagia disekitar saya. Ketika banyak orang di sekitarnya merasa bahagia ada sedikit orang yang merasa tidak bahagia. Pertanyaannya apakah benar semua yang merasa bahagia itu benar-benar bahagia, atau mereka sebenernya juga punya sisi tidak bahagia tetapi mereka lebih pandai mengatur emosi mereka untuk membuat hati mereka merasa bahagia?
Bahagia itu berasal dari hati.Benarkah? Banyak buku-buku psikologi punya kesimpulan yang sama bahwa kebahagiaan itu bukan pemberian orang melainkan akhir dari sebuah proses pencarian dari dalam diri sendiri.
Setiap orang pasti punya masalah kan? Setiap hati pasti punya pertentangannya masing-masing. Dan itu semua akan berpengaruh pada rasa bahagia setiap orang. Sampai disini mudah-mudahan saya tidak salah.
Saya juga pernah mengalami proses seperti itu, berada di sekitar orang-orang yang merasa bahagia, tertawa (maaf, tertawa belum tentu bahagia lho), bercanda, dan lain-lain, tetapi saya tetap merasakan sepi, sendiri. Butuh waktu lama untuk menganalisa keadaan. Memang waktu itu saya baru saja mengalami kejadian yang cukup berpengaruh pada hidup saya. Namun setelah kejadian itu cukup bisa saya maklumi ternyata saya tetap tidak bisa merasa sebahagia dulu.
Nah...berbekal itu saya mencoba mencari solusi untuk diri saya sendiri. Pencarian saya menuju pada kesimpulan bahwa menjadi bahagia itu adalah pilihan masing-masing individu sejauh mana dirinya mampu menolelir setiap permasalahan kemudian melupakannya barang sejenak untuk merasa bahagia mesti sesaat. Saat ingin bahagia....tarik napas dalam-dalam... lepaskan perlahan seolah melepaskan semua beban... dan cobalah untuk tersenyum... mudah-mudahan anda merasa bahagia.
Dan ini berhasil cukup baik pada diri saya...
Cobalah.... untuk merasakan bahagia.