Thursday, October 26, 2006

pilihan terakhir

Mungkin banyak orang yang pernah merasakan menjadi pilihan terakhir, bukan yang pertama, tetapi yang terakhir. Diterima atau tidak, menjadi pilihan terakhir kadang menyenangkan, tetapi bisa juga sangat menyedihkan.

Menyedihkan apabila ternyata menjadi pilihan terakhir bukan karena sebagai akhir dari proses pencarian, melainkan sekedar solusi dibalik sebuah keputus asaan. Bisa dibayangkan kekecewaan sepotong kemeja yang dipakai hanya apabila di lemari sudah tidak ada lagi kemeja yang bisa dipakai. Tidak pernah menjadi pilihan pertama, saat banyak kemeja lain tersedia, tetapi selalu menjadi pilihan terakhir.

Akan menjadi sangat membanggakan apabila menjadi pilihan pertama sekaligus yang terakhir, seolah menjadi sebuah solusi yang sangat tepat.

Namun, menjadi pilihan terakhir karena sebab apapun tetaplah sebuah pilihan, pilihan yang berkonsekwensi. Meski agak sedikit menyakitkan, jauh lebih baik daripada tidak dipilih. Setuju?

2 Comments:

Blogger Echi said...

terkadang dipilih terakhir kali karena sudah sangat diyakini bahwa itulah pilihan terbaik dari semua pilihan yg ada..

5:18 PM  
Anonymous Anonymous said...

kadang seseorang yg harus memilih-pun dihadapkan pada situasi yang sulit...

apa yg dipilih terkadang bukanlah pilihan yang sebenarnya...

dan menjadi pilihan terakhir-pun bukan krn menjadi yg disisihkan...

12:35 PM  

Post a Comment

<< Home