Sunday, July 16, 2006

si kembar Sindhoro - Sumbing

Hari itu, rabu pagi, saya bangun kesiangan, entah kenapa malas sekali bangun dan saya seketika tersentak saat melirik jam di HP yang sudah menunjukkan pukul 6.55 wib. Padahal saya harus mengejar bus pagi-pagi sekali untuk ke wonosobo. Akhirnya sepeda motor jadi pilihan utama karena itu satu-satunya pilihan agar saya bisa segera sampai di wonosobo. Dan 1 jam berikutnya saya sudah mulai memacu sepeda motor dengan kecepatan rata-rata 80 km/jam. Tidak terlalu laju memang untuk ukuran perjalanan keluar kota. Tapi memang hanya itu kemampuan rata-rata sepeda motor saya, sesekali saya masih bisa mencapai 100 km/jam namun hanya di jalan-jalan yang panjang dan lurus.

Awal-awal perjalanan agak membosankan. Rute Jogja-Magelang memang beberapa kali saya tempuh dengan sepeda motor. Sebenarnya rute Jogja-Wonosobo juga bukan rute baru buat saya karena dulu saya pernah juga ke kota itu dengan "seseorang dari masa lalu". Ah jadi sedikit membuka memori, meski saya menikmatinya (tentu saja). Karena itu akhirnya saya memutuskan untuk lewat kota Temanggung, tidak memotong di Borobudur yang -katanya- lebih dekat.

Bersenandung, sesekali ngobrol sendiri dan kadang juga memaki pengguna jalan yang lain saya lakukan untuk mengisi kesepian, ya saya sendirian saat itu. Sendiri menyalip bis antar kota yang kadang egois, sendiri menyalip mobil yang saya sendiri heran mengapa dia jalan pelan sekali. Masuk kabupaten Temanggung hawa mulai dingin, sosok gunung kembar sindhoro - sumbing tampak jelas karena pagi itu cuaca sangat cerah. Beberapa kali saya menyalip kendaraan roda empat ataupun roda dua yang memakai plat AB, ah saya punya teman ternyata. Lepas dari kota Parakan menuju kota tujuan saya hawa makin dingin, kebun tembakau mulai terlihat banyak di sepanjang jalan. Puncak sindhoro yang lebih gersang dibanding "saudaranya" sumbing juga makin jelas. Ugh, menyesal saya hari ini tidak membawa kamera. Padahal biasanya saya bawa kemana-mana. Hamparan kebun tembakau di sepanjang tepi jalan yang menanjak terjal, ditambah udara dingin membuat saya berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan. Hijau dan segar, ingin rasanya berlama-lama karena seakan dunia saya berhenti disini, seakan ingin berlama-lama di tempat seperti ini. Bahkan truk-truk bermuatan yang melalui jalan tersebut sambil mengepulkan asap tebal dari knalpotnya seaakan tidak berasa saking segarnya. Tapi saya tidak bisa, ada tanggung jawab lain yang harus saya lakukan.

Akhirnya saya tiba di gerbang kabupaten Wonosobo. Rasanya saya benar-benar berada di tengah-tengah gunung itu, udara yang dingin, segar, dengan hamparan kebun teh yang tertata rapi benar-benar mengundang rasa betah. Lagi-lagi saya sejenak berhenti untuk menikmati sejenak suasana daerah tersebut. Matahari mulai tinggi, namun segar masih menyelimuti daerah itu. Benar-benar menyenangkan. "Si kembar" Sindhoro - sumbing serasa meyilahkan tangan untuk mempersilahkan saya melalui mereka. Kemudian akhirnya saya masuk kota Wonosobo setelah menempuh perjalanan kurang dari 2 jam. 2 jam yang tidak berasa buat saya.

Pekerjaan saya hari itu tidak terlalu berat karena saya sudah pernah melakukannya di tempat lain. 2 jam diskusi dengan orang-orang rumahsakit juga tidak saya anggap sebagai beban. Perjalanan saya di kota itu saya tutup dengan menyantap sepiring ups... 2 piring gulai kambing yang cukup mengganjal perut saya yang ternyata terasa lapar. Dan yang lebih menyenangkan saya hari itu adalah bahwa perjalanan saya tidak sia-sia. Memori masa lalu yang terkenang kembali, kesegaran suasana, keindahan alam, semuanya benar-benar menyenangkan buat saya. Sayang, saya lupa menyelipkan kamera di saku backpack saya. Terima kasih ya Allah, terima kasih AB 3947 DI, terimakasih backpack hitamku tercinta.

Haha... mungkin banyak dari teman-teman yang tidak bisa membayangkan karena saya kurang pandai mendeskripsikan keadaan di sana, saya sarankan untuk mencoba rute itu dan sedikit ditambah ke arah pegunungan dieng. Dahaga kalian akan keindahan pasti terpenuhi, saya garansi 100 %.

5 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Ajari aku naek motor :D

1:21 AM  
Blogger Youth Die said...

nah kudu ngikutin rute saya baru bisa ngebayangin dengan baek tuh daerahnya :D

1:28 AM  
Anonymous Anonymous said...

I know ur feeling hehehe.. mungkin kalo aku masih di tmg kamu pasti mampir yah :D

10:21 PM  
Anonymous Anonymous said...

keindahan & kesejukan alamnya atow kenangan indah bersama seseorang dari masa lalunya yg buat rutenya jadi asik :p

5:59 PM  
Blogger Youth Die said...

whuiii... mo tauuu ajah :)

10:16 PM  

Post a Comment

<< Home