Sunday, January 15, 2006

nggumunan

Pernah tau istilah nggumunan? Kata almarhumah ibu kos saya, itu artinya orang yang gampang kagum dengan sesuatu yang baru ditemuinya. Tapi, bagaimana tidak kagum kalau ternyata memang sesuatu itu sama sekali baru ditemui, dan benar-benar tidak memungkinkan untuk sok cuek dan tidak perduli. Misalnya saja ketika seorang anak desa bertemu dengan pejabat, wah pasti berebut untuk berjabat tangan. Apakah mereka itu nggumunan? Engga dong, mereka hanya mengapresiasi pemimpin mereka. Dan kalaupun ada yang sok cuek, saya yakin mereka cuma jaim agar ndeso mereka tidak terlihat. Hayoo ngaku!
Bicara soal nggumun, beberapa hari yang lalu saya seperjalanan dari Stasiun Gambir ke Bandara Soekarno-Hatta dengan seorang anggota Komnas HAM, kalau tidak salah namanya Bapak tiiiiiiiiit....... Dengan segala ke-nggumunan saya, maka anak desa ini bertanyalah tentang segala hal pada beliau. Kebetulan beliau jurnalis di salah satu suratkabar regional jawa timur, banyak masukan yang saya terima dan ternyata semuanya bermanfaat.Akibatnya, banyak ide seolah menyeruak dari kepala saya, ide-ide yang sempat terpendam. Wow, saya jadi takjub dengan ide-ide yang lewat di kepala saya ini. Hanya saja sekarang saya butuh media untuk mengapresiasi semuanya sebelum lenyap tak berbekas dari keterbatasan memori kepala saya.
Terima kasih Bapak, terima kasih. Ternyata saya sendiri membuktikan bahwa nggumunan itu tidak selamanya harus di tahan. Bayangkan seandainya saya pura-pura cuek dengan beliau mungkin hari ini saya tetap jadi seperti yang dulu. Tetapi sekarang saya merasa seperti dilahirkan jadi orang yang baru tiap hari, tiap hari. Terima kasih Bapak, terima kasih.


0 Comments:

Post a Comment

<< Home